Pages

Kamis, 22 Mei 2014

Calon Manusia Setengah Dewa

0 komentar



Calon Manusia Setengah Dewa...?
Sopriadi Ilmu Pemerintahan
 
“Tegakkan hukum setegak-tegaknya adil dan tegas tak pandang bulu
pasti kuangkat engkau menjadi manusia setengah dewa..…”
Hampir semua orang mengetahui lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” yang dipopulerkan oleh Iwan Fals, bahkan para wakil rakyat juga mengetahui tetapi mereka lebih senang melupakannya. Inti dari lagu ini ialah meminta kepada presiden untuk mendengarkan permintaan dari rakyat Indonesia. Supaya kemakmuran menghampiri rakyat Indonesia. Lain dari pada itu sebentar lagi pada tanggal 9 juli 2014 kita akan dihadapkan pada Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, hal ini akan menjadi catatan sejarah baru bagi Bangsa Indonesia yang telah lama memimpikan pemimpin yang mampu menjalankan tugas maupun janji sebagaimana tercantum didalam UUD 1945 Pasal 9 ayat 1 janji Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yaitu: “Saya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa.”
Tetapi pada kenyataannya Presiden Republik Indonesia yang telah diberikan amanah sebelumnya belum mampu memberikan apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh Rakyat Indonesia hal ini terbukti sejumlah presiden turun secara paksa sebelum habis masa jabatannya. Lembaran baru akan segera dimulai dengan para pemimpin baru yang telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon presiden dan wakil presiden yaitu Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa. Dua pasangan ini merupakan calon kuat dalam pemilu nanti untuk menjadi orang nomor satu Di Indonesia yang masing-masing diusungkan oleh partai besar yaitu Joko Widodo diusung oleh Partai Demokarasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berkoalisi dengan sebagian pendukung Jusuf Kalla dari partai Golongan Karya (Golkar) sedangkan Prabowo Subianto diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) sedangkan Partai Demokrat sebagai partai pemerintah sebelumnya belum menentukan pilihan kemungkinan besar hanya mengambil jalan tengah tetap untuk tidak memihak kepada partai manapun.
Joko Widodo Versus Prabowo Subianto, keduanya merupakan dua orang yang sama-sama memiliki baground yang menarik dalam dunia perpolitikan dimana Joko Widodo adalah mantan Wali Kota Solo dan Sekarang sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan Prabowo Subianto merupakan mantan prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopasus) dengan segudang prestasi juga merupakan pengusaha sukses yang aktif dalam politik. Tidak perlu diragukan lagi dengan keahlian calon Presiden Indonesia tinggal rakyat yang menentukan pilihan siapa sebenarnya yang paling tepat untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan.
Siapapun Presiden Indonesia harus memiliki visi dan misi yang jelas dalam memimpin dengan harapannya beliau mampu membawa perubahan yang besar bagi Bangsa Indonesia, menjadi Indonesia bebas dari kemiskinan, bebas dari pengangguran serta mampu meningkatkan pendidikan, pelayan public yang baik terutama dibidang kesehatan, tidak hanya itu perannya juga dibutuhkan dalam memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terhindar dari masalah disintegrasi bangsa. Dengan cara kejelasan pembangunan dan  pembagian bagi hasil antara pusat dan daerah lebih berimbang sesuai dengan potensi daerah bersangkutan. Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Dr. H. Tabrani Rab (2006) mengenai bagi hasil Riau dari pusat hanya berkisar 200-300 miliar dari triliunan hasil yang terkuras di Riau melalui Sumber Daya Alam (SDA) minyak bumi maupun lainnya, karena hal ini dianggap pemicu konflik disintegrasi bangsa.
Presiden yang baik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan tetapi mereka yang mau belajar dari kesalahan dan mampu melakukan yang terbaik kedepannya. Karena presiden yang menentukan arah mana yang akan ditempuh oleh Bangsa Indonesia kedepannya. Mungkinkah para calon presiden Indonesia nantinya akan membawa perubahan besar bagi bangsa Indonesia sehingga dipanggil manusia setengah dewa ataukah mungkin malah sebaliknya. Jawabannya pasti akan kita dapatkan setelah para calon presiden keluar sebagai pemenangnya pada pemilu 2014 pada juli mendatang, atau pada saat presiden memulai langkah baru dalam memimpin bangsa ini.***
“Wahai presiden kami yang baru kamu harus dengar suara ini
suara yang keluar dari dalam goa, goa yang penuh lumut kebosanan….”

 
SYUKRI PUTRA DANUR S.IP (SPD) creditosbtemplates creditos Templates by lecca 2008 .....Top